Senin, 18 Maret 2013

PERLILAKU SALAH SATU UNIT USAHA DALAM BERBISNIS BAIK DALAM ETIKA BAIK MAUPUN ETIKA BURUK

PERLILAKU SALAH SATU USAHA PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DALAM BERBISNIS

PENGERTIAN BISNIS 
 
Secara bahasa, bisnis merupakan terjemahan dari kata business dalam bahasa Inggris. Business merupakan akar kata dari busy yang artinya ‘sibuk’. Sibuk yang dimaksud adalah sibuk melakukan berbagai aktivitas yang bisa menghasilkan keuntungan. Menurut ilmu ekonomi, bisnis merupakan suatu kesibukan yang dilakukan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen.

PKL (pedagang kaki lima) kalimat itu tidak asing lagi di telinga kita. bahkan sering kita jumpai di pinggir-pinggir jalan. indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya (SDA). bahkan hampir kekayaan alam yang negara indonesia miliki tidak di miliki oleh negara lain. indonesia adalah negara yang makmur akan kekayaan alam yang sangat melimpah. namun, tetapi walaupun negara kita negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah tidak bisa mencukupi atau menyejahterakan negara sendiri. 

coba kita lihat secara real. kekayaan yang negara kita miliki ini tidak bisa menyejahterakan rakyatnya sendiri. banyak kekayaan alam yang indonesia punya namun di kelolah oleh negara lain dan negara lain yang menguasai, bahkan negara kita sendiri tidak bisa 100% mengelolahnya dengan baik dan menguuasainya. yang patut di pertanyakan kenapa negara lain yang mengelolah negara kita , kenapa tidak kita sendiri ?

pengangguran semakin meningkat tiap tahunnya. dan orang yang tidak mampu pun semakin banyak. kebutuhan semakin meningkat dan pendapatan tidak sepadan dengan pengeluaran. itu disebabkannya banyak masyarakat yang berlomba-lomba mencari uang demi bisa bertahan untuk hidup.

salah satu diantaranya usaha-usaha kecil yang berada di jalan dll atau pedagang kaki lima (pkl) mereka  ini tidak memiliki dana yang cukup untuk membuka tempat usaha yang sesuai dengan etika bisnis. mungkin salah satu penyebabnya adalah keterbatasan ekonomi. yang akan di bahas kali ini adalah perlilaku usaha kecil atau pedangang kaki lima. 

PERLILAKU BURUK YANG PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) / USAHA KECIL LAKUKAN

Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. banyak usaha kecil atau pedagang kaki lima (pkl) yang tidak melakukan etika dalam berbisnis. seperti yang selalu disayangkan oleh kebanyakan calon pembeli di warung kaki lima, yaitu tidak adanya standar tertentu dalam pelayanan kepada pembeli yang diterapkan. Pembeli kadang belum atau malah tidak dianggap sebagai “raja”, pembeli masih dianggap sebagai orang yang membutuhkan sehingga pelayanan yang diberikan jauh dari kata layak.

Tidak ada senyum, salam, sapa ketika pembeli datang. Bahkan banyak kejadian dimana calon pembeli datang di sebuah warung kaki lima dan kemudian berdiri sambil menunggu penjual yang sedang menyiapkan jualannya untuk pembeli yang datang sebelum calon pembeli tadi namun ketika penjual tersebut selesai dengan pembeli pertama kemudian dengan muka tanpa senyum penjual tersebut berkata kepada calon pembeli yang dengan sabar menunggu tadi dengan pertanyaan “apa?”.
Untuk calon pembeli yang terbiasa dengan pelayanan yang ramah di mana senyum, salam, sapa selalu dia dapatkan, perlakuan penjual tadi sangat tidak menyenangkan dan jauh dari perkiraannya. Rasa capek yang ia peroleh selama berdiri menunggu ditambah kata-kata yang tidak menyamankan telinga akan sangat berdampak bagi calon pembeli tersebut. 

Dampak yang bisa diterima secara langsung bagi penjual yang bersikap seperti tadi adalah tidak jadinya calon pembeli untuk membeli dagangannya atau minimal jika dagangannya laku saat itu, calon pembeli tadi tidak akan lagi datang untuk yang kedua kali dan seterusnya di warung kaki lima tersebut. Situasi semacam tadi jelas merugikan warung kaki lima tersebut, dan juga warung-warung kaki lima lain di sekitarnya jika calon pembeli tadi beranggapan bahwa semua warung kaki lima mempunyai standar yang sama yaitu pelayanan yang tidak ramah dan terkesan mengabaikan pembeli.
Hal itu tentunya merugikan warung kaki lima lainnya yang selama ini menerapkan pelayanan yang ramah dimana senyum, salam, sapa selalu mereka berikan kepada pembeli yang datang. Dalam hal ini, standarisasi pelayanan seeloknya diterapkan pada warung-warung kaki lima.

PERLILAKU BAIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) / USAHA KECIL LAKUKAN 

dalam beretika berbisnis customer / pelanggan adalah "raja". sebaiknya pelaku usaha menerapkan 3 S yaitu senyum, salam, sapa. dan melakukan pelayanan prima. yang di maksud pelaku usaha memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap pembeli. walaupun fasilitas dan tempatnya tidak memadai, atau hanya sekedarnya. jika pelayanannya baik, ramah dan sopan. pasti pembeli akan kembali ketempat kita. dan sebagai penjual harus selalu mendengar setiap keleluhan yang diterima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar